HIDUPMU TIDAK TERGANTUNG PADA KEKAYAAN
Dipublikasikan tanggal 05 August 2025
Renungan Injil Lukas 12:13–21
"Hidupmu tidak tergantung pada kekayaan"
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab
walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung pada
kekayaannya." (Lukas 12:15)
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengisahkan seorang kaya yang
panennya melimpah. Ia merencanakan untuk memperbesar lumbung-lumbungnya,
menyimpan semua hasilnya, dan kemudian hidup bersantai: "makan, minum dan
bersenang-senang." Namun Tuhan menyebutnya bodoh, sebab malam itu juga
nyawanya akan diambil.
Apa yang membuat orang kaya ini “bodoh”? Bukan karena kekayaannya,
tetapi karena hidupnya hanya berpusat pada diri sendiri dan harta. Ia
tidak pernah menyebut Allah, tidak menyebut sesama. Semua hanya tentang “aku,
punyaku, milikku.”
Yesus mengingatkan bahwa hidup bukan soal menimbun kekayaan, tetapi soal
menjadi kaya di hadapan Allah. Kaya di hadapan Allah berarti:
- hidup dalam
relasi yang benar dengan Tuhan,
- mengasihi sesama,
- berbagi dari
kelimpahan yang kita miliki,
- dan mempercayakan
masa depan bukan pada harta, tetapi pada penyelenggaraan Ilahi.
Sering kali kita juga terjebak seperti orang kaya itu — sibuk mengejar
kenyamanan duniawi, tetapi lupa menabung harta di surga. Kita mungkin bekerja
keras, tetapi:
- Apakah kita masih
memberi waktu untuk Tuhan?
- Apakah kita peka
terhadap kebutuhan orang lain?
- Apakah kita
menyadari bahwa hidup ini fana dan bisa berakhir kapan saja?
Hidup ini adalah anugerah dan bukan soal seberapa lama kita hidup,
tapi seberapa bermakna hidup kita.
Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk tidak menggantungkan hidup pada
kekayaan, melainkan pada kasih dan penyelenggaraan-Mu. Jadikanlah kami kaya di
hadapan-Mu, dengan hidup yang penuh iman, harapan, dan kasih. Amin.