ZIARAH DAN PENGAMPUNAN DALAM TRADISI GEREJA
Dipublikasikan tanggal 27 February 2025
Ziarah dan Pengampunan dalam Tradisi Gereja
Tradisi ziarah dalam gereja merupakan perjalanan ke tempat suci untuk memperdalam hubungan dengan yang ilahi. Ziarah merupakan praktik yang dilakukan oleh sebagian besar umat beragama.
Tahun Yobel pertama,pada tahun 1300,didahului oleh sebuah perjalanan rahmat yang diilhami oleh spiritualitas pengampunan. “Pengampunan” besar yang diberikan Santo Selestinus V kepada umat yang mengunjungi Basilika Santa Maria di Collemaggio di Aquila pada tanggal 28 dan 29 Agustus 1294, enam tahun sebelum Paus Bonifasius VIII menetapkan Tahun Suci, Gereja sudah merasakan rahmat Yubileum sebagai pencurahan belas kasih ilahi.
Bahkan sebelumnya, pada tahun 1216, Paus Honorius III mengabulkan permohonan Santo Fransiskus untuk memberikan indulgensi bagi umat Allah yang mengunjungi Porziuncola dua hari pertama bulan Agustus. Terkait ziarah ke Santiago de Compostela, Pada 1222, Callistus II mengizinkan Yubileum dirayakan di sana, setiap kali Pesta Rasul Yakobus jatuh Minggu.
Makna Ziarah pada Tahun Yubileum
• Ziarah tentu saja menjadi unsur mendasar dalam setiap acara Yubileum.
• Ziarah atau sebuah perjalanansecara tradisional dikaitkandengan pencarian manusiaakan makna hidup.
• Ziarah dengan berjalan kaki sangat mendukung penemuan kembali nilai keheningan, dan kesederhanaan hidup.
• Di Roma sendiri, bersamaan dengan kunjungan biasa ke Katakombe dan Tujuh Gereja, rencana perjalanan iman lainnya akan disusulkan.
• Ziarah dapat berarti juga bepergian dari satu negara ke negara lainnya dan berpindah dari satu kota ke kota lain sambil merenungkan keindahan ciptaan dan mahakarya seni dan mengangkat keindahan dalam doa kepada Tuhan , dalam syukur atas karya – karya Allah yang menakjubkan.
Selain melakukan peziarahan, seluruh umat Allah juga diundang untuk semakin mendekatkan diri pada Sakramen Rekonsiliasi, titik awal yang esensial dari setiap perjalanan pertobatan sejati. Dalam Gereja partikular (Keuskupan), perhatian khusus harus diberikan untuk mempersiapkan para Imam dan umat beriman merayakan Sakramen Pengakuan Dosa dan menyediakannya dalam bentuk pengakuan pribadi.