MASA ADVEN

Dipublikasikan tanggal 07 December 2022

MASA ADVEN
Penataan Bacaan untuk Keempat Hari Minggu
Tanpa terasa kita sudah memasuki minggu kedua Masa Adven 2022. Masa Adven dimulai dengan hari Minggu yang terdekat dengan Pesta Santo Andreas Rasul (30 November) dan berlangsung selama empat hari Minggu. Minggu pertama masa Adven jatuh paling dini pada tanggal 27 November (dengan demikian masa Adven memiliki 28 hari) dan paling akhir pada tanggal 3 Desember (sehingga masa Adven hanya berlangsung selama 21 hari). Minggu Adven pertama juga menandai permulaan tahun liturgi.
Kata “Adven” berasal dari bahasa Latin ad-venio yang berarti “datang ke”. Dengan demikian, masa Adven adalah masa persiapan untuk menyambut kedatangan Sang Juruselamat. Pada masa Adven umat beriman diajak untuk:
1. Mempersiapkan diri agar layak merayakan peringatan hari kedatangan Tuhan ke dunia sebagai Allah Mahakasih yang menjelma menjadi manusia 2.000 tahun yang lalu
2. Menyambut kedatangan Kristus di dalam hati terutama dengan menerima komuni kudus dan rahmat-Nya yang berlimpah
3. Mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua sebagai Hakim Agung pada saat kematian dan pada akhir zaman. 
Untuk mencapai ketiga tujuan di atas Gereja tentu saja mempersiapkan banyak hal dalam masa Adven, misalnya pertemuan lingkungan, dan tentu saja di bidang liturgi. Penataan bacaan untuk keempat hari Minggu masa Adven diuraikan dalam OLM (Ordo Lectionum Missae, Tata Bacaan Misa) No. 93. Dari sudut bacaan Injilnya, masa Adven dapat dibagi menjadi tiga bagian:
1. Hari Minggu Adven I: merenungkan misteri kedatangan Tuhan pada akhir zaman
2. Hari Minggu Adven II dan III: yang menampilkan tokoh Yohanes Pembaptis, perintis Tuhan
3. Hari Minggu Adven IV: yang merenungkan peristiwa-peristiwa yang langsung menyiapkan kehadiran Tuhan, khususnya tokoh Bunda Maria.  

Hari Minggu Adven I Tahun A
Pada minggu pertama Adven Gereja mengajak umat beriman untuk merenungkan misteri kedatangan Tuhan pada akhir zaman. Hal ini merupakan salah satu hal yang paling sulit diwartakan karena tidak termasuk dalam kesadaran manusia pada umumnya. Bacaan Injil diambil dari Mat 24:37-44 di mana Kristus mewartakan bahwa ada waktu atau hari Tuhan, yang tidak ditentukan oleh manusia. Oleh sebab itu, manusia harus selalu berjaga-jaga dan siap sedia. Hari Tuhan bukan merupakan saat yang harus ditakuti, melainkan dirindukan dan dinantikan karena merupakan saat keselamatan yang definitif. Bacaan pertama diambil dari Yes 2:1-5 yang mewartakan pengharapan akan damai semesta. Damai sejahtera ini akan lestari apabila berpusat dan bersumber pada Tuhan. 
 
Hari Minggu Adven II dan III Tahun A
Tokoh Yohanes Pembaptis merupakan tokoh yang keteladanannya tidak habis-habis dapat digali karena seluruh hidup, karya dan pewartaannya diarahkan kepada Kristus. Dia benar-benar tokoh teladan para pelayan Sabda, karena dia merintis dan menyiapkan jalan untuk kedatangan Tuhan dalam hati umat beriman. Bacaan Injil pada minggu kedua Adven diambil dari Mat 3:1-12, dan pada minggu ketiga dari Mat 11:2-11. Menarik sekali dua bacaan dari Yesaya kembali mengisi bacaan pertama pada minggu kedua dan ketiga masa Adven (Yes 11:1-10 dan Yes 35:1-6ª, 10)

Yesus, Bunda Maria, Elisabet dan Yohanes Pembaptis

Hari Minggu Adven IV Tahun A
Hari Minggu IV merenungkan peristiwa-peristiwa yang langsung menyiapkan kelahiran Tuhan. Peristiwa apa? Tentu saja berita kelahiran Juruselamat masing-masing kepada Yusuf (tahun A) dan kepada Maria (tahun B) serta kunjungan Maria kepada Elisabet di mana dia disanjung sebagai yang terberkati dari antara segala wanita (tahun C). Tema Maria dalam hubungannya dengan misteri Kristus sangat kuat di sini, karena memang Maria adalah tokoh Adven yang paling unggul (bdk. Marialis Cultus No 3-4)
Pada tahun A bacaan Injil diambil dari Mat 1:18-24 berita kelahiran Yesus Kristus disampaikan kepada Yusuf lewat sebuah mimpi. Yusuf tidak perlu takut memperistri Maria karena bayi yang dikandungnya berasal dari Roh Kudus. Hal ini merupakan penggenapan dari nubuat Yesaya tentang kelahiran Sang Imanuel (Yes 7:14) yang juga merupakan bacaan pertama pada hari minggu keempat (Yes 7:10-14)

Pewartaan Yesaya
Kalau ditelusuri, secara khusus nubuat nabi Yesaya diwartakan selama masa Adven. Mengapa demikian? Karena tidak ada nabi lain yang begitu kuat mengungkapkan pengharapannya akan datangnya seorang Mesias dan kita juga dapat mendengarkan pewartaannya yang kuat tentang kerahiman Tuhan yang mau datang untuk membebaskan umat-Nya. Di  Sainte-Marie Abbey Church, Souillac, Perancis terdapat sebuah relief yang melukiskan nabi Yesaya yang sedang menari-nari. Dia begitu bersukacita karena seluruh nubuatnya tentang Mesias, baik kelahiran maupun sengsara dan wafat-Nya demi menyelamatkan manusia, menjadi kenyataan dalam diri Yesus Kristus. 

 "Dancing Isaiah",Sainte-Marie Abbey Church,Souillac,Perancis