Santa Agnes dari Asisi, 19 November

Dipublikasikan tanggal 19 November 2013

st_agnes_pc

19 November

Santa Agnes dari Asisi, Perawan

Ketika pada tahun 1212 Santa Klara masuk ke biara dan menerima jubah sebagai tanda menjadi pengikut Santo Fransiskus, dirumahnya Santa Klara masih mempunyai seorang adik bernama Agnes yang berusia 14 tahun. Sesuai petunjuk Allah dan jawaban atas doanya maka hanya 16 hari setelah kepergiannya dari rumah, adiknya Agnes menyusul ke biara yang sama di mana Klara tinggal.

Ayah mereka sangat marah dan bersama beberapa kerabat menyusul ke biara. Ayahnya berusaha untuk membawanya keluar dari biara dengan cara menarik rambutnya, namun tiba-tiba Agnes terdiam ditempatnya dan menjadi sangat berat sehingga mereka tidak kuat untuk membawanya. Pamannya Monaldo berusaha untuk memukulnya tapi tiba-tiba tangannya diserang rasa sakit yang hebat sehingga senjata yang dipegangnya terjatuh. Maka dengan rasa takut mereka meninggalkan Agnes di biara.

Dengan penuh suka cita Agnes kembali kepada Klara kakaknya. Santo Fransiskus kemudian meminta kedua gadis tersebut ke biara Santo Damiano, dimana dia memberikan kebiasaan hidup suci kepada A gnes. Sekarang Agnes berusaha untuk mengikuti kehidupan suci yang dijalankan kakaknya dalam segala hal, dan mencurahkan seluruh waktu luangnya untuk berdoa dan kontemplasi. Dia menjalani kehidupan yang sangat keras, hanya makan roti dan air saja, dan mengenakan pakaian kasar sepanjang hidupnya.

Santo Fransiskus segera mengetahui ada kebajikan dan kekayaan tersembunyi dalam pribadinya. Ketika sebuah biara Ordo Miskin Klaris didirikan di Florence pada 1221, Santo Fransiskus mengirim Agnes, untuk memimpin disana, meskipun dia masih muda. Kemudian Santo Fransiskus juga menyuruh dia untuk ke Mantua dan ke kota-kota lain di Italia utara untuk membangun rumah/biara tambahan. Kemanapun ia pergi maka ia meneguhkan banyak orang dengan kehidupan sucinya itu. Banyak perempuan muda yang taat meninggalkan kehidupannya untuk menguduskan diri mereka kepada Allah dalam pengasingan monastik dibawah bimbingannya. Agnes memiliki karunia memberikan atau menyuntikkan semangat Fransiskan kepada semua orang, baik melalui kata dan perbuatannya.

Dia disukai banyak orang karena diberikan rahmat yang luar biasa oleh Allah. Dalam devosi dan pengabdiannya yang mendalam dia sering merasa ditinggikan di atas bumi, dan Tuhan kita pernah menampakkan diri kepadanya dal am rupa bayi. Dari Kamis Putih sampai Sabtu Suci, ia pernah begitu tekun dalam perenungan tentang penderitaan Kristus dan dia merasakan bahwa ia telah menghabiskan waktu satu jam dalam kondisi mistik tersebut.

Ketika Santa Klara akan meninggal, Agnes diminta untuk membantunya pada hari-hari terakhir hidupnya. Pada saat-saat terakhir hidupnya, Klara berkata kepada adiknya, "adikku yang tercinta, kepergianku ini adalah kehendak Tuhan, tetapi ini adalah penghiburan, kamu akan segera menyusul aku dan bergabung dengan Tuhan kita." Tiga bulan kemudian tepatnya pada tanggal 16 November 1253, Agnes meninggal dunia. Dia dimakamkan di sebuah kapel samping gereja Santa Klara, di Asisi. Berbagai mukjizat terjadi pada makamnya. Santa Agnes dari Asisi dikanonisasi oleh Paus Benediktus XIV.