PESAN NATAL KWI - PGI TAHUN 2025
Dipublikasikan tanggal 19 November 2025
![]()
Pesan Natal Bersama KWI- PGI Tahun 2025
“Allah Hadir Untuk Menyelamatkan Keluarga” (Bdk.Matius
1:21-24)
Saudara-saudari terkasih,
1. Hari Natal
merupakan perayaan kehadiran Allah dalam Yesus Kristus yang lahir di tengah
umat manusia, termasuk di tengah keluarga kita masing-masing. Kita percaya
bahwa karya keselamatan Allah terjadi dan dialami di tengah keluarga kita.
2. Menurut
Matius 1:21-24, Allah memenuhi janji keselamatan melalui kelahiran Yesus, Sang
Imanuel – Allah beserta kita, di tengah keluarga pasangan Maria dan Yusuf. Nama Yesus tidak
hanya menunjuk pada identitas diri dan karakter seorang manusia, tetapi
terutama merujuk pada peran-Nya sebagai Pribadi yang menyelamatkan umat yang
percaya dari dosa mereka. Matius menegaskan bahwa kelahiran Yesus sebagai
Mesias, melalui rahim Maria, seorang anak dara, merupakan penggenapan nubuat
Perjanjian Lama (bdk. Yes. 7:14).
3. Allah
melibatkan keluarga pasangan Maria dan Yusuf di dalam karya penyelamatan-Nya
atas seluruh umat manusia, meskipun tidak berjalan mulus. Yusuf
sebelumnya hendak menceraikan Maria secara diam-diam, tetapi mengurungkan
niatnya tersebut setelah mendengarkan perkataan malaikat dalam mimpi (Mat. 1:20
dan 24). Kesediaan Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya, menunjukkan
keterbukaannya sebagai orang yang percaya akan janji penyelamatan Allah dan
mengharapkan kedatangan Sang Imanuel. Yusuf meyakini perkataan malaikat dalam
mimpi sebagai kebenaran bahwa Allah sedang mengerjakan karya penyelamatan-Nya
melalui keluarganya. Maka bersama
Maria, ia pun menunjukkan bahwa keluarga yang taat kepada Allah dapat menjadi
saluran kasih dan keselamatan bagi dunia (Mat. 1:19-20).
Saudara-saudari terkasih,
4. Kelahiran
Yesus Kristus di tengah keluarga serta cara Maria dan Yusuf mengubah relasi
keluarga mereka dalam terang kehendak Allah, sangat relevan untuk memaknai
berbagai krisis yang dihadapi keluarga saat ini. Berbagai krisis keluarga, yang
sering menghancurkannya itu, antara lain adalah perpisahan dan bahkan
perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, masalah ekonomi, judi online (judol),
pinjaman online (pinjol),
narkoba, individualisme dan materialisme. Amanat yang tersirat dalam Matius
1:21-24 mendorong kita untuk terlibat secara aktif dalam menjadikan keluarga
sebagai tempat Allah hadir dan melaksanakan karya penyelamatan-Nya bagi umat
manusia. Keluarga adalah tempat di mana suami dan istri mengambil peran yang
setara dan bertanggung jawab terhadap pasangannya, anak-anak, dan siapa pun
yang Tuhan tempatkan dalam keluarga. Keluarga adalah Gereja terkecil, tempat di
mana kasih Kristus pertama-tama dihidupi.
5. Perayaan
Natal menjadi saat yang tepat bagi kita untuk merenungkan dan mengalami karya
Allah yang hadir untuk menyelamatkan, melalui pemulihan dan penguatan kehidupan
keluarga, karena itu hendaknya keluarga kristiani menjadi tempat di mana
kehendak Allah didengarkan dan dilaksanakan. Hendaknya nilai-nilai kristiani
dihidupi oleh tiap anggota keluarga. Hal itu akan berdampak baik bagi Gereja,
bangsa, dan dunia.
6. Saat ini,
Gereja Indonesia dan umat manusia juga mengalami aneka krisis terkait
kebangsaan, kekerasan kemanusiaan, ekologi, pendidikan, dan budaya. Salah satu
akar dari berbagai persoalan tersebut adalah kecenderungan manusia yang lebih
mengikuti keinginannya sendiri daripada kehendak Tuhan. Oleh karena itu,
keluarga-keluarga perlu dengan tekun dan cermat mendengarkan dan mengutamakan
Tuhan, sehingga kita sungguh mengalami karya keselamatan Tuhan, memiliki daya
tahan, dan menjadi berkat di tengah berbagai krisis yang ada. Karena pentingnya
keluarga sebagai tempat Allah hadir dan mengerjakan karya penyelamatan bagi
umat manusia, sudah semestinya keluarga-keluarga kristiani ini didampingi
dengan serius dan berkelanjutan sejak masa persiapan, saat pernikahan, dan
sepanjang perjalanan selanjutnya.
7. Kami
mengajak keluarga-keluarga kristiani untuk mengalami kehadiran Tuhan dan
memulihkan kembali relasi dengan Allah dan sesama, sebagaimana telah
diteladankan oleh keluarga kudus di Nasareth. Lewat peristiwa Natal, Kristus
hadir untuk menyelamatkan keluarga kita. Dengan demikian keluarga kristiani
dapat menjadi perpanjangan kasih Allah yang menyelamatkan dunia.
8. Kiranya,
dengan perayaan Natal ini, kita kembali mengalami kehadiran Allah yang
menyelamatkan. Biarlah rumah kita, keluarga kita, menjadi tempat di mana relasi
dengan Allah dan sesama dipulihkan, harapan dinyalakan, kasih dikuatkan, dan
iman diteguhkan. Biarlah setiap anggota keluarga merasakan bahwa Allah sungguh
hadir, menyertai, memulihkan, dan menyelamatkan kita.
9. Akhirnya, atas nama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), kami mengucapkan selamat Hari Raya Natal 2025 dan selamat Tahun Baru 2026.



